Setiap orang memiliki kenangannya masing-masing. Kenangan akan
semakin sulit untuk dilupakan jika didalamnya terdapat untaian-untaian
proses yang pernah dilewati bersama. Terserah apa itu kenangan manis
maupun kenangan pahit. Namun, kedua jenis kenangan itu saling
berhubungan satu sama lain dengan kehidupanmu sekarang ini. Ada masanya
kenangan akan bersifat terbalik dengan perasaanmu sekarang.
Perasaan yang sakit, remuk, dan luluh lantak salah satunya berasal
dari kenangan manis. Kamu akan merasakan sakit jika kamu mengenang
hal-hal manis bersamanya dulu! Terus apa yang kamu dapat? Hanya
penyesalan yang ada dalam hati, bukan? Penyesalan yang terus saja
memaki-maki hidup kamu sekarang ini. Kini kamu sadar bahwa betapa
lemahnya diri kamu di masa lalu, disaat kamu harus mengakhiri kenangan
manis itu. Ceroboh, memang ceroboh! Jika saja tidak ada kecerobohan yang
kamu lakukan dulu, maka tidak akan perpisahan seperti ini! Maka tidak
akan ada istilah kenangan manis seperti yang kamu kenang sekarang ini.
Tidak akan ada! Takkan pernah ada istilah itu! Karena jika kamu lebih
dewasa waktu itu, kamu mungkin masih berjalan berdampingan dan tersenyum
bahagia dengannya. Dengan dia yang sangat kamu sayangi.
Setelah semuanya usai, dengan kondisi kamu yang rapuh seperti ini,
apa boleh buat? Kamu berhak atas kenangan manis itu saudaraku. Kamu
berhak, benar-benar berhak. Itu adalah hadiah atas kebaikan dan
ketulusanmu di masa lalu. Hanya saja kini kamu harus segera membaik.
Demi masa depan kamu, demi mimpi yang pernah kamu tuliskan di benak dan
dinding kosan kamu. Kenangan manis itu justru harus membuatmu tegar dan
kuat, bukan sebaliknya. Kamu tidak perlu memaki-maki masa lalumu itu.
Kamu mungkin rapuh dan jengkel atas apa yang terjadi. Seakan semuanya
tidak adil terhadapmu. Hatimu bukanlah baja yang kuat dalam kondisi
apapun, tapi hatimu juga bukan puding yang mudah hancur. Sadarlah,
seperih dan serapuh perasaanmu saat ini, ada hal yang perlu kamu
perjuangkan, yaitu masa depan kamu. Buatlah itu secerah-cerahnya
mengikuti konsep awal dan prinsip hidupmu. Tetap fokus! Bangkit,
bangkit!
Kenangan manis itu kadang tidak sopan, datang seenaknya pas kamu
tidak menginginkannya. Namun, tersenyumlah. Sekali lagi tolong
tersenyumlah! Jangan sampai kenangan manis itu menyakitimu. Percayalah
bahwa apa yang dikenang telah berlalu, tapi ia terasa masih terjadi. Apa
yang dikenang mungkin telah sirna dan hancur, tapi kenangan akan tetap
abadi. Tersenyumlah, akan ada kebahagiaan lain yang akan menghampirimu
secepatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar