Minggu, 28 Desember 2014

Kenangan Manis Menyakitimu, Yang Benar Saja!


Setiap orang memiliki kenangannya masing-masing. Kenangan akan semakin sulit untuk dilupakan jika didalamnya terdapat untaian-untaian proses yang pernah dilewati bersama. Terserah apa itu kenangan manis maupun kenangan pahit. Namun, kedua jenis kenangan itu saling berhubungan satu sama lain dengan kehidupanmu sekarang ini. Ada masanya kenangan akan bersifat terbalik dengan perasaanmu sekarang.

Perasaan yang sakit, remuk, dan luluh lantak salah satunya berasal dari kenangan manis. Kamu akan merasakan sakit jika kamu mengenang hal-hal manis bersamanya dulu! Terus apa yang kamu dapat? Hanya penyesalan yang ada dalam hati, bukan? Penyesalan yang terus saja memaki-maki hidup kamu sekarang ini. Kini kamu sadar bahwa betapa lemahnya diri kamu di masa lalu, disaat kamu harus mengakhiri kenangan manis itu. Ceroboh, memang ceroboh! Jika saja tidak ada kecerobohan yang kamu lakukan dulu, maka tidak akan perpisahan seperti ini! Maka tidak akan ada istilah kenangan manis seperti yang kamu kenang sekarang ini. Tidak akan ada! Takkan pernah ada istilah itu! Karena jika kamu lebih dewasa waktu itu, kamu mungkin masih berjalan berdampingan dan tersenyum bahagia dengannya. Dengan dia yang sangat kamu sayangi.

Setelah semuanya usai, dengan kondisi kamu yang rapuh seperti ini, apa boleh buat? Kamu berhak atas kenangan manis itu saudaraku. Kamu berhak, benar-benar berhak. Itu adalah hadiah atas kebaikan dan ketulusanmu di masa lalu. Hanya saja kini kamu harus segera membaik. Demi masa depan kamu, demi mimpi yang pernah kamu tuliskan di benak dan dinding kosan kamu. Kenangan manis itu justru harus membuatmu tegar dan kuat, bukan sebaliknya. Kamu tidak perlu memaki-maki masa lalumu itu. Kamu mungkin rapuh dan jengkel atas apa yang terjadi. Seakan semuanya tidak adil terhadapmu. Hatimu bukanlah baja yang kuat dalam kondisi apapun, tapi hatimu juga bukan puding yang mudah hancur. Sadarlah, seperih dan serapuh perasaanmu saat ini, ada hal yang perlu kamu perjuangkan, yaitu masa depan kamu. Buatlah itu secerah-cerahnya mengikuti konsep awal dan prinsip hidupmu. Tetap fokus! Bangkit, bangkit!

Kenangan manis itu kadang tidak sopan, datang seenaknya pas kamu tidak menginginkannya. Namun, tersenyumlah. Sekali lagi tolong tersenyumlah! Jangan sampai kenangan manis itu menyakitimu. Percayalah bahwa apa yang dikenang telah berlalu, tapi ia terasa masih terjadi. Apa yang dikenang mungkin telah sirna dan hancur, tapi kenangan akan tetap abadi. Tersenyumlah, akan ada kebahagiaan lain yang akan menghampirimu secepatnya.

Tidak ada komentar: