Rabu, 27 Agustus 2014

Bahagia Karena Teman

Sebuah Gumaman Hati Yang Pernah Buta
------------------------

Mataku hanya menatap ke depan. Sehingga, aku taksadar jika dibelakang ada seseorang yang lebih memerhatikanku dibandingkan dengannya. Terima kasih kepada orang tua dan teman-teman yang selalu mengisi kehampaan hati.

Aku bergumam (tempo lalu): Cintaku masih Engkau sembunyikan. Namun, kini aku menyadari bahwa itu sebenarnya bukanlah cinta. Karena yang aku maksud adalah dia, wanita yang selalu aku puja. Padahal, cinta-Mu selalu mengalir dalam darahku. Selalu aku temukan dalam setiap jengkal langkahku. Terima kasih karena Engkau telah memberikan senyuman-senyuman hangat melalui teman-temanku.

Walaupun status (medsos)ku masih sendiri, namun kenyataannya aku tidaklah sendiri. Aku kuat karena komunikasi. Interaksi dengan mereka yang bisa membagikan tawa canda dan suka dukanya kepadaku dengan tulus. Tanpa harus ada metode pendekatan khusus. Ini merupakan sebuah keajaiban yang takkan hangus. Tidak perlu mengkhawatirkan sebuah kata perpisahan seperti "putus". Terima kasih teman-teman. Walaupun sikapku seringkali membuat kalian jengkel, namun tetap bisa menerimaku kapanpun aku mau.




Tidak ada komentar: