Jumat, 13 Desember 2013

Tips Menjadi Eksekutor Cerdas :)



Assalammualaikum Wr. Wb. :)
Selamat pagi Sahabat Aziz di Catatan Kresna :)


"Jangan pernah meremehkan diri sendiri. Jika kekurangan itu ada, maka perbaikilah. Jadikan dirimu lebih baik. Simple kan?"
Aziz Muslim

         Setiap hari Sahabat harus mengambil ratusan keputusan, dan tidak jarang Sahabat merasa mengambil sebuah keputusan yang salah. Misalnya sakit perut, gara-gara memaksa menambahkan sambal ke dalam menu makanan Sahabat karena terlihat menggiurkan. Atau, salah memilih rute jalan ke kantor klien yang menyebabkan perjalanan Sahabat semakin panjang.
         Menyesali keputusan yang telah Sahabat ambil tentu hanya membuang-buang waktu, apalagi bila menyesalinya seumur hidup. Agar tidak menyesal belakangan, ikuti tips dari para ahli mengenai pengambilan keputusan yang lebih cerdas.


1.       Pikirkan apa yang paling penting untuk Sahabat
Semua orang membuat keputusan dengan berbagai alasan, termasuk alasan kehabisan waktu, tidak ingin mempertimbangkan alternatif, atau hanya ingin mengikuti kemauan kita saja. Tapi menurut Sheena Iyengar, PhD, penulis buku The Art of Choosing, dan profesor bidang studi bisnis di Columbia University, ketika dihadapkan dengan keputusan apapun, yang harus dipertimbangkan adalah “Apakah yang paling penting untuk Sahabat”. Walaupun keputusan yang Sahabat lakukan merupakan keputusan kecil, memastikan apakah sesuatu yang Sahabat pilih penting atau tidak adalah hal yang sifatnya mendasar.
“Tidak berarti satu keputusan akan mengubah hidup Sahabat seluruhnya,” jelas Iyengar. Namun, keputusan-keputusan kecil tersebut akan bertambah dan berdampak dalam hidup Sahabat, apakah Sahabat akan lebih baik atau sebaliknya.
Langkah selanjutnya adalah memutuskan apakah keputusan tersebut mendukung tujuan hidup Sahabat atau tidak. Misalnya, setelah bekerja Sahabat diajak untuk pergi keluar bersama seorang teman, putuskan apakah pertemanan atau kesehatan yang paling mempengaruhi dan mendukung hidup Sahabat. Dengan membuat pilihan tersebut, Sahabat dapat lebih mudah untuk mengambil keputusan.

2.    Jaga emosi Sahabat
Apakah Sahabat pernah “maksa” mengorek tabungan untuk membeli sepatu idaman Sahabat, padahal saldo di rekening sudah menipis? Banyak dari kita yang mendahulukan perasaan daripada otak. Maksudnya, Sahabat memutuskan sesuatu berdasarkan emosi (keinginan) bukan berdasarkan atas pemikiran matang Sahabat. Keputusan berdasarkan emosi seringkali hanya akan berakhir sebagai penyesalan. Contohnya, Sahabat akhirnya menyesal telah membeli sepatu tersebut ketika akhirnya butuh membiayai perawatan orangtua Sahabat di rumah sakit.
William Helmreich, PhD, penulis What Was I Thinking? The Dumb Things We Do and How to Avoid Them, dan profesor sosiologi di program pasca sarjana CUNY, menyarankan siapapun yang mengalami situasi emosional tersebut untuk menunggu lima jam sebelum membuat keputusan akhir. Dengan cara ini Sahabat dapat menenangkan emosi Sahabat ke tingkat yang wajar, dan mulai berpikir dengan jelas tentang konsekuensi dari setiap pilihan serta keputusan yang akan Sahabat ambil.

3.    Cari rencana alternative
Jika keputusan yang Sahabat pilih ternyata salah, atau Sahabat akhirnya menyadari bahwa keputusan tersebut tidak seperti yang Sahabat inginkan, jangan buang waktu untuk berpikir “kalau saja saya….”. Sebaliknya, buatlah keputusan alternatif yang akan menghapus penyesalan Sahabat. “Bukan tugas Sahabat untuk menyesal. Tugas Sahabat adalah membuat pilihan-pilihan baru,” jelas Iyengar.
Jika Sahabat tidak yakin mengenai langkah selanjutnya, Iyengar menyarankan untuk membayangkan jalan raya. Ketika Sahabat terjebak dalam kemacetan, ambil jalan keluar pertama yang Sahabat lihat, dan cari cara baru untuk mencapai tujuan Sahabat. Atau, jika Sahabat telah memutuskan untuk pergi berlibur ke suatu tempat, setelah sampai hotel ternyata di luar sedang turun hujan. Hal tersebut biasanya mengharuskan Sahabat untuk tinggal hotel. Akan tetapi Sahabat juga dapat membuat liburan di hotel lebih menyenangkan dengan mencari tahu apakah ada acara-acara seru yang diadakan pihak hotel di dalam ruangan, atau berkeliling hotel untuk melihat-lihat fasilitas yang tersedia.

4.    Evaluasi proses pengambilan keputusan Sahabat
Penasaran apakah Sahabat sudah banyak mengambil keputusan yang benar atau sebaliknya? Iyengar menyarankan untuk menjaga pilihan tersebut dengan membuat buku harian selama satu bulan. Catat semua keputusan yang telah Sahabat ambil setiap harinya, bagaimana Sahabat membuat keputusan tersebut, dan bagaimana pengaruh keputusan tersebut bagi hidup Sahabat. Dengan begitu Sahabat dapat melihat pola dalam proses pengambilan keputusan Sahabat. Misalnya, apakah Sahabat membuat keputusan berdasarkan saran orang lain? Apakah keuangan Sahabat memainkan faktor utama dalam keputusan Anda?
Dengan mencari tahu apa yang mendorong pilihan Sahabat, Sahabat akan lebih mudah melihat perubahan yang harus Anda buat, atau memastikan bahwa semua keputusan yang Sahabat ambil sudah benar. Selamat belajar, dan mengimplementasikan tips dari Prof. Iyengar ya.. :) Aziz juga belajar kok.. Tetap semangat ya… :)

Tidak ada komentar: