Hidup
merupakan suatu pilihan. Alhasil, kita dituntut untuk memainkan daya pikir,
intuisi, dan kemampuan managerial kita. Namun, kebanyakan orang jarang memilih
sesuatu yang benar. Mereka lebih menyukai sesuatu yang bersifat bahagia dan
santai. Malas adalah hasil dari perasaan terbuai. Ketika seorang manajer berkata,
“Orang yang sukses adalah orang yang rela meninggalkan titik amannya”, atau
seorang seniman yang mengatakan, “Berpikirlah secara out of the box!” Percaya atau tidak, Anda akan beruntung jika
mendengar dan mengaplikasikan ucapan dari kedua golongan tersebut.
Teman-teman
nampaknya sering mendengar hal semacam diatas. :) Begitupun dengan saya, Aziz
Muslim pun kembali harus menyimak ilmu yang sama dari Pak Akbar dalam acara
Materi dan Tes Ekspektasi Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Padjadjaran
yang diselenggarakan pada bulan Oktober 2013 di ruangan serba guna gedung satu
Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri jalan Dipati Ukur Bandung. Pemberian materi
tersebut dimoderatori oleh idola saya yakni Teh Susiyanti Rusyan. :)
Pak
Akbar mengatakan bahwa kami semua beruntung masuk KPM. Hal tersebut disebabkan
KPM merupakan UKM yang unik. Mengapa..? Karena, KPM unik dengan kesengsarannya.
Yaa..? Hahahaha :) (Ada-ada saja Pak Akbar itu). Memang benar, KPM itu layaknya
ban dalam kendaraan. Dalam suatu kegiatan, KPM akan kalah eksistensinya dari
Paduan Suara Unpad (PSM) atau Marchingband Unpad. Namun, jika acara tersebut
gagal, atau ada masalah walaupun sedikit, maka KPM-lah yang akan lebih terkenal
daripada UKM yang tadi. Unik, sangat unik. Apakah teman-teman pernah mendengar
atau membaca kalimat singkat seperti ini, “Pahlawan sejati adalah seseorang
yang menyisakan korban yang selamat tanpa mengetahui siapa penolongnya di akhir
kisahnya.” Jika sudah, sesungguhnya kami (protokoler) bekerja seperti itu. Kami
memang tidak se-eksis yang lain, namun tanpa kontribusi kami, acara tidak akan
berjalan sebagaimana mestinya. :)
Acara
pemberian materi dari Pak Akbar sangatlah menarik. Itu karena Pak Akbar tidak
hanya melakukan komunikasi secara satu arah. Melainkan beliau selalu membuat
para pendengarnya untuk menjadi pendengar yang aktif dalam sisi yang baik. Saya
mencatat sedikit hasil interaksi beliau dengan teman-teman KPM 2013 tentang protokoler
diidentikan sebagai? Ini dia hasilnya :)
Protokoler
diidentikan dengan :
1.
Birokrasi
2.
Aturan
3.
Kaku
4.
Tegang
5.
Senioritas
6.
Jenuh
7.
Serius
8.
So Penting
Hehe :)
Semakin menarik bukan…? Baik, mari teruskan membaca..
Menjadi
protokoler sama dengan membenahi hidup. KPM memberikan perubahan besar dalam
hidup teman-teman jika serius belajar didalamnya. Bahkan, guru SMA saya
berkata,” Hidup itu dialas!” Itu bermakna bahwa hidup itu penuh dengan aturan.
Manusia yang hidup pasti akan merasakan bagaimana diatur dan mengatur. Semuanya
merupakan hal yang alamiah. Kasusnya serupa jika manusia bosan dengan aturan
sehingga memiliki potensi untuk melalaikan aturan dan membangkang darinya.
Namun, saya berpesan kepada teman-teman, jika teman-teman tidak menyukai
aturan, maka jangan hidup. Karena dunia ini bukan milik kita seorang. Dunia ini
memiliki trilyunan celah-celah komunikasi yang mampu menyimpulkan bahwa manusia
merupakan makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Dengan begitu, maka sudah
sejatinya teman-teman harus memiliki kontro emosi yang baik. Karena tidak semua
menjadi komandan (pengatur) pasti harus ada prajuritnya (yang diatur). Sekali
lagi saya tegaskan bahwa jika teman-teman tidak menyukai aturan, berubahlah.
Karena, teman-teman akan menemukan tujuan hidup jika berjalan diatas suatu
aturan.
Protokol
mempunyai makna luas, yaitu serangkaian aturan. Hahaha :) aku kurang paham
tentang ini. Namun, saya menemukan aturan yang menarik dalam jiwa KPM. Give
then take………… “Kerjakanlah sesuatu dengan penuh keikhlasan!” Tutur Kang Darul
ketua umum KPM. Pernahkah teman-teman memberi sesuatu baik itu uang, tenaga,
dan doa namun mengharapkan imbalan dari manusia? Bahkan itu berubah menjadi
kemunafikan dan proses penjualan muka. Atau, teman-teman pernah menyaksikan
manusia-manusia yang selama hidupnya hanya bisa menerima, menerima, dan
menerima. Lebih parahnya, mereka justru bangga dengan itu semua serta tidak mau
berubah. Manusia seperti itu tidak lebih dan tidak kurang dari sekedar SAMPAH.
Kehadirannya akan merugikan teman-teman yang ada disekelilingnya. Semoga kita
tidak termasuk ke dalam golongan seperti itu. Karena, kita pasti tahu bahwa
tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Ketika orang lain terus
mengeluhkan apa feedback yang mereka
dapatkan, jiwa KPM justru senantiasa terus berupaya memberikan terbaik kepada
teman-temannya. Dia percaya bahwa hidup itu seperti menanam. Jika menanam benih
mangga akan berbuah mangga, jika berbuah cabai akan berbuah cabai.
Itulah
sebagian ilmu yang saya dapatkan ketika Mates KPM Unpad… :)
Semoga
bermanfaat… :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar