Senin, 09 Desember 2013

Tak Menyukai Aturan Janganlah Hidup :)



Hidup merupakan suatu pilihan. Alhasil, kita dituntut untuk memainkan daya pikir, intuisi, dan kemampuan managerial kita. Namun, kebanyakan orang jarang memilih sesuatu yang benar. Mereka lebih menyukai sesuatu yang bersifat bahagia dan santai. Malas adalah hasil dari perasaan terbuai. Ketika seorang manajer berkata, “Orang yang sukses adalah orang yang rela meninggalkan titik amannya”, atau seorang seniman yang mengatakan, “Berpikirlah secara out of the box!” Percaya atau tidak, Anda akan beruntung jika mendengar dan mengaplikasikan ucapan dari kedua golongan tersebut.

Teman-teman nampaknya sering mendengar hal semacam diatas. :) Begitupun dengan saya, Aziz Muslim pun kembali harus menyimak ilmu yang sama dari Pak Akbar dalam acara Materi dan Tes Ekspektasi Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Padjadjaran yang diselenggarakan pada bulan Oktober 2013 di ruangan serba guna gedung satu Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri jalan Dipati Ukur Bandung. Pemberian materi tersebut dimoderatori oleh idola saya yakni Teh Susiyanti Rusyan. :)

Pak Akbar mengatakan bahwa kami semua beruntung masuk KPM. Hal tersebut disebabkan KPM merupakan UKM yang unik. Mengapa..? Karena, KPM unik dengan kesengsarannya. Yaa..? Hahahaha :) (Ada-ada saja Pak Akbar itu). Memang benar, KPM itu layaknya ban dalam kendaraan. Dalam suatu kegiatan, KPM akan kalah eksistensinya dari Paduan Suara Unpad (PSM) atau Marchingband Unpad. Namun, jika acara tersebut gagal, atau ada masalah walaupun sedikit, maka KPM-lah yang akan lebih terkenal daripada UKM yang tadi. Unik, sangat unik. Apakah teman-teman pernah mendengar atau membaca kalimat singkat seperti ini, “Pahlawan sejati adalah seseorang yang menyisakan korban yang selamat tanpa mengetahui siapa penolongnya di akhir kisahnya.” Jika sudah, sesungguhnya kami (protokoler) bekerja seperti itu. Kami memang tidak se-eksis yang lain, namun tanpa kontribusi kami, acara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. :)

Acara pemberian materi dari Pak Akbar sangatlah menarik. Itu karena Pak Akbar tidak hanya melakukan komunikasi secara satu arah. Melainkan beliau selalu membuat para pendengarnya untuk menjadi pendengar yang aktif dalam sisi yang baik. Saya mencatat sedikit hasil interaksi beliau dengan teman-teman KPM 2013 tentang protokoler diidentikan sebagai? Ini dia hasilnya :)
Protokoler diidentikan dengan    :
     1.     Birokrasi
     2.    Aturan
     3.    Kaku
     4.    Tegang
     5.    Senioritas
     6.    Jenuh
     7.    Serius
     8.    So Penting

Hehe :) Semakin menarik bukan…? Baik, mari teruskan membaca..

Menjadi protokoler sama dengan membenahi hidup. KPM memberikan perubahan besar dalam hidup teman-teman jika serius belajar didalamnya. Bahkan, guru SMA saya berkata,” Hidup itu dialas!” Itu bermakna bahwa hidup itu penuh dengan aturan. Manusia yang hidup pasti akan merasakan bagaimana diatur dan mengatur. Semuanya merupakan hal yang alamiah. Kasusnya serupa jika manusia bosan dengan aturan sehingga memiliki potensi untuk melalaikan aturan dan membangkang darinya. Namun, saya berpesan kepada teman-teman, jika teman-teman tidak menyukai aturan, maka jangan hidup. Karena dunia ini bukan milik kita seorang. Dunia ini memiliki trilyunan celah-celah komunikasi yang mampu menyimpulkan bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Dengan begitu, maka sudah sejatinya teman-teman harus memiliki kontro emosi yang baik. Karena tidak semua menjadi komandan (pengatur) pasti harus ada prajuritnya (yang diatur). Sekali lagi saya tegaskan bahwa jika teman-teman tidak menyukai aturan, berubahlah. Karena, teman-teman akan menemukan tujuan hidup jika berjalan diatas suatu aturan.

Protokol mempunyai makna luas, yaitu serangkaian aturan. Hahaha :) aku kurang paham tentang ini. Namun, saya menemukan aturan yang menarik dalam jiwa KPM. Give then take………… “Kerjakanlah sesuatu dengan penuh keikhlasan!” Tutur Kang Darul ketua umum KPM. Pernahkah teman-teman memberi sesuatu baik itu uang, tenaga, dan doa namun mengharapkan imbalan dari manusia? Bahkan itu berubah menjadi kemunafikan dan proses penjualan muka. Atau, teman-teman pernah menyaksikan manusia-manusia yang selama hidupnya hanya bisa menerima, menerima, dan menerima. Lebih parahnya, mereka justru bangga dengan itu semua serta tidak mau berubah. Manusia seperti itu tidak lebih dan tidak kurang dari sekedar SAMPAH. Kehadirannya akan merugikan teman-teman yang ada disekelilingnya. Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan seperti itu. Karena, kita pasti tahu bahwa tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Ketika orang lain terus mengeluhkan apa feedback yang mereka dapatkan, jiwa KPM justru senantiasa terus berupaya memberikan terbaik kepada teman-temannya. Dia percaya bahwa hidup itu seperti menanam. Jika menanam benih mangga akan berbuah mangga, jika berbuah cabai akan berbuah cabai.

Itulah sebagian ilmu yang saya dapatkan ketika Mates KPM Unpad… :)
Semoga bermanfaat… :)

Tidak ada komentar: