Minggu, 15 November 2015

SELAMAT DATANG, WELCOME TO JAPAN!


 "Kata ‘Selamat datang’ terpampang jelas di lorong kedatangan Bandara Internasional Narita Tokyo Jepang”

 

Assalammu’alaikum,
Selamat malam Sahabat!

Malam ini saya akan mencoba untuk berbagi kisah tentang sebuah banner di Bandara Internasional Narita, Tokyo Jepang. Tentunya ini bukanlah banner biasa. Hal itu karena konten yang ada didalamnya mampu memberikan makna positif bagi hidup saya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat...

Sederhana, lembut, nyaman, menyentuh, dan masih banyak lagi istilah yang ingin saya ucapkan untuk merepresentasikan perasaan saya saat pertama kalinya menginjakan kaki di World Sky Gate kebanggaan masyarakat Jepang tersebut. Saya sangat mengapresiasi sebuah upaya positif dari pengelola Bandara Internasional Narita untuk penyambutan para penumpang dengan bahasa negara masing-masing. Sebuah sambutan yang membuat hati ini semakin bangga. Bangga karena dua hal: Pertama, Dengan segala kelebihan dan kekurangan, saya dapat menginjakan kaki di Jepang. Kedua, terdapat bahasa Indonesia di sana, “Selamat datang”. Menurut saya, hal tersebut merupakan sebuah sambutan terbaik yang memang keberadaannya sangat cocok untuk menghiasi terminal kedatangan internasional suatu bandara. Sehingga, turis mancanegara seperti saya dapat merasakan adanya sambutan yang penuh hormat walaupun tidak sedang berada di negaranya. Akan tetapi, ada hal yang lebih penting yang akan saya sampaikan selain perasaan bangga. Dengan adanya greeting semacam itu, saya merasakan bahwa keberadaan saya di sana sangat diakui. Hal itu memberikan dampak dan pengaruh yang sangat signifikan kepada mood saya yang sempat loyo akibat lamanya mengudara (hampir enam jam). Alhasil, semua rasa lelah itu hilang saat melihat banner tersebut. Jepang telah berhasil membuat saya jatuh cinta pada pandangan yang pertama. Indonesia pun bisa mengadopsi hal seperti itu jika memang ada kemauan, apakah ada? Kemungkinan besar ada. Apakah bisa diterapkan? Kemungkinan besar bisa. Bagaimana jika sekarang? Belum tentu, banyak hal yang harus dipertimbangkan... sangat banyak, banyak, dan... banyak... dan saking lamanya mempertimbangkan maka kemungkinan besar mereka lupa dan akhirnya ide serta kemauan itu hilang...


Wassalammu’alaikum,
Aziz Muslim

Tidak ada komentar: