Minggu, 09 November 2014

Siang, Tolong Hargailah Malam!

Siang dan malam sebenarnya tidaklah saling berganti. Namun, mereka saling melengkapi. Berusaha semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan diri memberikan yang terbaik supaya terjaganya keseimbangan. Bukan merupakan hal yang baik apabila siang lebih lama dan dominan dari pada malam, begitu pula sebaliknya. Hampir seluruh aktivitas manusia dilakukan siang hari. Hanya beberapa manusia yang beraktivitas pada malam hari. Manusia lebih banyak berdoa pada waktu siang. Berharap berbagai keajaiban timbul dalam kehidupannya pada siang hari. Hal ini membuat malam menjadi kecil hati. Merasa dirinya kurang berguna, dan jauh tertinggal prestasinya daripada siang.

Mungkin adakalanya pula ketika malam iri kepada siang dan siang iri kepada malam. Dalihnya bermacam-macam. Ketika siang berharap jadi malam karena malam memiliki bulan yang menenangkan jiwa dan malam berharap jadi siang karena siang memiliki matahari yang mampu menghangatkan setiap jiwa. Mereka mungkin saja saling memuji satu sama lain. Bahkan, mungkin saja salah satu di antara mereka merasa lemah dan merendahkan dirinya. Atau salah satu di antara mereka merasa hebat sehingga menganggap malam sebagai sesuatu yang tidak penting bagi kehidupannya.

Jika Anda berpikir bahwa Anda berada di posisi yang lemah, kiranya bagaimana sikap Anda seharusnya? Tidakkah Anda berpikir sejenak serta membayangkan bahwa seseorang yang Anda harapkan mungkin saja tidak hanya berfokus pada kelemahan Anda, tapi juga pada kelebihan Anda. Anda pada saat ini belum bisa menjadi yang terbaik, tapi setidaknya hargailah diri Anda. Jika Anda sendiri saja tidak menghargai kapabilitas diri Anda, mana mungkin seseorang yang Anda harapkan bisa menghargai Anda.

Walaupun Anda berada di posisi malam yang penuh dengan kegelapan, sadarlah bahwa Anda mampu membuat orang lain nyaman dan nyenyak dalam tidurnya. Dan walaupun Anda berada di posisi siang yang menghangatkan, Anda juga tetap memiliki kelemahan. Anda tidak akan senantiasa konsisten berada di puncak kejayaan. Anda pun harus tersadar akan kekurangan Anda dan memberikan kesempatan kepada malam. Malam pun yang merasa rendah hati kepada Anda akan semakin percaya diri dalam mengambil perannya. Jangan sampai Anda sebagai siang merasa tergantikan sehingga Anda merasa tidak nyaman pada malam. Karena, malam hanya berusaha memberikan yang terbaik kepada keseimbangan sistem. Malam berusaha membuat siang tersadar bahwa dia bisa berusaha maksimal dan ingin setidakny ada sedikit apresiasi.


Jika saya menjadi malam, saya akan tetap konsisten mempertahankan peran saya. Karena saya ingin bahagia. Sayalah yang tahu bagaimana caranya membuat diri saya bahagia. Tidak masalah jika pada awal-awal Anda tidak diperdulikan. Yakinlah bahwa setitik usaha yang Anda torehkan akan menimbulkan ganjaran yang setimpal. Apalagi dalam kebaikan, setiap Anda menorehkan kebaikan, maka kebaikan Anda sekecil apapun tidaklah sia-sia. Jika Anda merupakan seorang pribadi yang baik, maka Anda akan didampingi orang yang baik pula. Jadikan rendah hati Anda sebagai alasan kebangkitan Anda. Jadikan rasa sakit Anda sebagai alasan untuk meningkatnya kekuatan motivasi Anda. Tetap semangat, kehidupan selanjutnya masih menanti perjuangan Anda.

Tidak ada komentar: