Minggu, 02 November 2014

Perkenalan: Pencak Silat Lises Unpad

Salah satu bentuk acara Lises Unpad yang bertujuan untuk mengangkat kembali eksistensi Seni Bela Diri Pencak Silat

Berdasarkan data yang saya dapatkan saat mewawancarai salah satu Kakak tingkat Lises, pada awalnya pencak silat sempat ada dan dipelajari di Lises. Namun, karena yang membimbing kala itu diwisuda, maka seketika itu saja pencak silat pun kembali menghilang dari katalog materi Lises. Sungguh sangat disayangkan jika mengingat pada hakikat dari nama UKM yang bertujuan untuk nanjeurkeun ajén ki sunda itu. Tentunya, ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap persepsi mahasiswa dan seluruh civitas akademika Unpad: Lises adalah sanggar tari dan gamelan saja. Padahal, jika kita mencoba sedikit berusaha untuk menarik informasi dari sejarah, kita akan tersadar bahwa Lises lebih daripada itu. Masih banyak materi-materi kesenian Sunda lainnya yang membentuk sebuah makna dari nama Lises itu sendiri.

Sebuah Permulaan

Saya mengenal pencak silat saat SMP. Kala itu, kegiatan ekstrakurikuler yang digandrungi siswa hanya sepak bola dan bola voli saja. Saya masih ingat ketika ekstrakurikuler pencak silat mengenalkan dirinya dan memulai latihannya. Saya kurang begitu tertarik, karena faktor ketidaktahuan dan kurangnya informasi mengenai prospek seni bela diri tersebut ke depannya. Namun, pada akhirnya rasa penasaranlah yang akhirnya menuntun saya untuk mempelajari seni bela diri tersebut.

Pengumuman SNMPTN yang menyatakan bahwa saya berhak untuk belajar di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran seakan menantang saya untuk meneruskan serta membagikan ilmu yang saya punya tentang pencak silat ke teman-teman saya di Unpad. Sempat ada latihan mingguan setiap malam Jum’at dan Minggu di Asrama Padjadjaran 2. Dengan proses penyebaran informasi secara oral dan sedikit mengeluarkan modal untuk mencetak pamplet, sedikitnya ada 10 orang yang turut berlatih bersama saya. Pada saat itu, saya mengonsep tujuan latihan untuk membentuk sebuah UKM baru, dan tentunya kita harus mengadakan pementasan mandiri. Pementasan yang bertujuan untuk mendapatkan pengakuan dari civitas akademika Unpad bahwa terdapat sebuah komunitas yang bertujuan untuk melestarikan seni bela diri pencak silat.

Kurangnya kekuatan untuk bertahan sangat saya rasakan. Lantas, saya mencari solusi bagaimana supaya visi saya terkabulkan. Saya hanya ingin melestarikan pencak silat budaya sekemampuan saya. Menumbuhkan kembali rasa cinta dan bangga dari kalangan masyarakat khususnya mahasiswa Unpad pada budaya lokal yaitu seni bela diri pencak silat. Ketika pencak silat di Unpad hanya mengorientasikan diri kepada jalur prestasi yang membuat mereka fokus terhadap pengembangan seperti Jurus Tunggal Baku, Regu, Ganda, dan Tanding; Menjadikan pencak silat hanya sebagai tempat latihan memukul, menendang, menjatuhkan lawan, menghafal gerakan tunggal dan regu sehingga lupa terhadap falsafah dari pencak silat itu sendiri. Itu berimbas kepada tujuan dari para peserta latihan yang mana menjadikan latihan pencak silat untuk memetik prestasi saja, tanpa adanya rasa tanggungjawab pada pelestarian seni bela diri maenpo, ibing, dan unsur-unsur budaya lain yang terkandung pada pencak silat. Saya prihatin saat memperhatikan kondisi kita yang seperti sekarang ini. Ketika para turis asing kini menyempatkan diri untuk menggali informasi mengenai seni bela diri pencak silat  dengan berlatih sungguh-sungguh di Indonesia, kita sebagai pribumi santai-santai saja. Apa yang kita rasakan apabila anak dan cucu kita kelak belajar kebudayaan kita ke orang Perancis, Jerman, Amerika dll, bukankah itu tidak lucu? Apakah Anda mau hal itu terjadi?

Mari kita menjaga harta kita yaitu seni bela diri pencak silat yang merupakan bagian dari unsur budaya Indonesia. Kuatkanlah rasa cinta dan bangga kita terhadap apa yang kita miliki. Sebagai bentuk rasa syukur terhadap Yang Maha Kuasa yang menganugerahkan kita sebuah budaya. Pencak silat budaya sebagai bentuk perwujudan dari hebatnya daya nalar dan pemikiran-pemikiran para pendahulu kita.


Mari bergabung bersama kami. Lingkung Seni Sunda Universitas Padjadjaran. Bersama kami, kita akan bekerja sama untuk melestarikan budaya Sunda, budaya Indonesia.

Tidak ada komentar: