Salah satu bentuk acara Lises Unpad yang bertujuan untuk mengangkat kembali eksistensi Seni Bela Diri Pencak Silat
Berdasarkan data yang
saya dapatkan saat mewawancarai salah satu Kakak tingkat Lises, pada awalnya
pencak silat sempat ada dan dipelajari di Lises. Namun, karena yang membimbing
kala itu diwisuda, maka seketika itu saja pencak silat pun kembali menghilang
dari katalog materi Lises. Sungguh sangat disayangkan jika mengingat pada
hakikat dari nama UKM yang bertujuan untuk nanjeurkeun
ajén ki sunda itu. Tentunya, ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
persepsi mahasiswa dan seluruh civitas akademika Unpad: Lises adalah sanggar
tari dan gamelan saja. Padahal, jika kita mencoba sedikit berusaha untuk menarik
informasi dari sejarah, kita akan tersadar bahwa Lises lebih daripada itu.
Masih banyak materi-materi kesenian Sunda lainnya yang membentuk sebuah makna
dari nama Lises itu sendiri.
Sebuah Permulaan
Saya mengenal pencak
silat saat SMP. Kala itu, kegiatan ekstrakurikuler yang digandrungi siswa hanya
sepak bola dan bola voli saja. Saya masih ingat ketika ekstrakurikuler pencak
silat mengenalkan dirinya dan memulai latihannya. Saya kurang begitu tertarik,
karena faktor ketidaktahuan dan kurangnya informasi mengenai prospek seni bela
diri tersebut ke depannya. Namun, pada akhirnya rasa penasaranlah yang akhirnya
menuntun saya untuk mempelajari seni bela diri tersebut.
Pengumuman SNMPTN yang
menyatakan bahwa saya berhak untuk belajar di Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran seakan menantang saya untuk meneruskan serta membagikan
ilmu yang saya punya tentang pencak silat ke teman-teman saya di Unpad. Sempat
ada latihan mingguan setiap malam Jum’at dan Minggu di Asrama Padjadjaran 2.
Dengan proses penyebaran informasi secara oral dan sedikit mengeluarkan modal
untuk mencetak pamplet, sedikitnya ada 10 orang yang turut berlatih bersama
saya. Pada saat itu, saya mengonsep tujuan latihan untuk membentuk sebuah UKM
baru, dan tentunya kita harus mengadakan pementasan mandiri. Pementasan yang
bertujuan untuk mendapatkan pengakuan dari civitas akademika Unpad bahwa
terdapat sebuah komunitas yang bertujuan untuk melestarikan seni bela diri
pencak silat.
Kurangnya kekuatan untuk
bertahan sangat saya rasakan. Lantas, saya mencari solusi bagaimana supaya visi
saya terkabulkan. Saya hanya ingin melestarikan pencak silat budaya sekemampuan
saya. Menumbuhkan kembali rasa cinta dan bangga dari kalangan masyarakat
khususnya mahasiswa Unpad pada budaya lokal yaitu seni bela diri pencak silat.
Ketika pencak silat di Unpad hanya mengorientasikan diri kepada jalur prestasi
yang membuat mereka fokus terhadap pengembangan seperti Jurus Tunggal Baku, Regu,
Ganda, dan Tanding; Menjadikan pencak silat hanya sebagai tempat latihan
memukul, menendang, menjatuhkan lawan, menghafal gerakan tunggal dan regu sehingga
lupa terhadap falsafah dari pencak silat itu sendiri. Itu berimbas kepada
tujuan dari para peserta latihan yang mana menjadikan latihan pencak silat
untuk memetik prestasi saja, tanpa adanya rasa tanggungjawab pada pelestarian
seni bela diri maenpo, ibing, dan unsur-unsur budaya lain yang terkandung pada
pencak silat. Saya prihatin saat memperhatikan kondisi kita yang seperti
sekarang ini. Ketika para turis asing kini menyempatkan diri untuk menggali
informasi mengenai seni bela diri pencak silat
dengan berlatih sungguh-sungguh di Indonesia, kita sebagai pribumi
santai-santai saja. Apa yang kita rasakan apabila anak dan cucu kita kelak
belajar kebudayaan kita ke orang Perancis, Jerman, Amerika dll, bukankah itu
tidak lucu? Apakah Anda mau hal itu terjadi?
Mari kita menjaga harta
kita yaitu seni bela diri pencak silat yang merupakan bagian dari unsur budaya
Indonesia. Kuatkanlah rasa cinta dan bangga kita terhadap apa yang kita miliki.
Sebagai bentuk rasa syukur terhadap Yang Maha Kuasa yang menganugerahkan kita
sebuah budaya. Pencak silat budaya sebagai bentuk perwujudan dari hebatnya daya
nalar dan pemikiran-pemikiran para pendahulu kita.
Mari bergabung bersama
kami. Lingkung Seni Sunda Universitas Padjadjaran. Bersama kami, kita akan
bekerja sama untuk melestarikan budaya Sunda, budaya Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar