Kamis, 22 Mei 2014

Tips dan Trik Mengatasi Berbagai Permasalahan dalam Hubungan Berkelompok


Konflik adalah sesuatu yang tak terhindarkan! Konflik melekat erat dengan jalinan kehidupan. Umat manusia selalu berjuang dengan konflik. Perang yang telah terjadi pada abad-abad yang lampau menyisakan pengaruh, dan dalam dunia dunia bisnis dibayangkan suatu hari tanpa konflik dan stres (Hendricks, 2012: 1) .Terbayang jika dalam kehidupan manusia tidak ada konflik. Bukankah seseorang akan bisa meluapkan emosinya dalam sebuah konflik? Misalnya, seorang remaja akan menangis ketika membaca sebuah konflik dalam novel kesayangannya. Berbagai perasaan pun timbul dari konflik. 

Konflik memiliki mitos yang berarti mayoritas dari masyarakat sudah tidak asing lagi dengan hal ini. Mari kita ajak daya nalar kita untuk mengetahui ini, mitos seringkali muncul karena kurangnya pengetahuan kita terhadap sesuatu hal sehingga kita kurang paham atau kurang mengerti terhadap sesuatu. Mitos ini menyebabkan kita berada dalam kecenderungan salah paham dan tidak objektif. Alhasil, mitos mampu untuk memengaruhi pemikiran kita terhadap suatu konflik. Hendricks dalam bukunya memaparkan ada lima mitos yang menjadi penghambat manajemen konflik yang positif:
1    .      Adanya konflik merupakan pertanda kelemahan manajer
2    .      Konflik merupakan pertanda rendahnya perhatian pada organisasi
3    .      Kemarahan adalah negatif dan merusak
4    .      Konflik jika dibiarkan akan reda denngan sendirinya
5    .      Konflik harus dipecahkan

      AMARAH DALAM KONFLIK, BAGAIMANA MENGATASINYA?
(Tips dan trik ini dapat ditemukan di mesin pencari dengan kata kunci “Tips dan Trik Meredam Amarah”)

1.     Rasakan yang orang lain rasakan
Cobalah bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Sekarang tukar posisi di mana kita menjadi korban yang dimarahi. Bagaimana kira-kira rasanya dimarahi? Kalau kemarahan sifatnya mendidik dan membangun mungkin ada manfaatnya, namun jika marah membabi buta tentu jelas kita akan menyesal di akhir nanti.
  
2.     Tenangkan hati di tempat yang nyaman
Jika sedang marah, alihkanlah perhatian kita pada sesuatu yang kita anggap menyenangkan dan lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin tempat yang cocok bagi kita. Jika emosi agak memuncak mungkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat dibutuhkan.

3.     Mencari kesibukan yang disukai
Untuk melupakan kejadian atau sesuatu yang membuat emosi kemarahan kita memuncak, kita butuh sesuatu yang mengalihkan amarah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan dapat membuat kita lupa akan masalah yang dihadapi. Contoh seperti mendengarkan musik, main game, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, chatting, menghubungi orang terkasih, menulis artikel, nonton film box office, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan bodoh seperti merokok, menggunakan narkoba, dan lain sebagainya.

4.     Curahkan perasaan/ Curhat Pada Orang Lain Yang Bisa Dipercaya
Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, pacar / kekasih, istri, orang tua, saudara, kakek nenek, paman bibi, dan lain sebagainya.

5.     Mencari penyebab dan mencari solusi
Ketika pikiran kita mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar masalah yang kita hadapi dan apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi masalah tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran kita.

6.     Ingin menjadi orang baik
Orang baik yang sering kita lihat di layar televisi biasanya adalah orang yang selalu ada dalam kondisi tenang walaupun ketika marah. Langsung ke pokok permasalahan, tidak bermaksud menyakiti orang lain dan selalu mengusahakan jalan terbaik. Pasti kita pun ingin dipandang orang sebagai orang yang baik. Mau jadi tokoh baik atau jahat, ya terserah diri kita sendiri? Bukankah dunia ini merupakan panggung sandiwara dan tokoh jahat akan selalu kalah dan nelangsa di akhir nanti?

7.     Cuek dan melupakan masalah yang ada
Ketika rasa marah menyelimuti diri dan kita sadar sedang diliputi amarah maka bersikaplah masa bodoh dengan kemarahan kita. Ubahlah rasa marah menjadi sesuatu yang tidak penting. Misalnya dalam hati berkata : “ya ampun…. sama yang kayak begini aja kok bisa marah, nggak penting banget sih…”

8.     Berpikir rasional sebelum bertindak
Sebelum marah kepada orang lain cobalah kita memikirkan dulu apakah dengan masalah tersebut kita layak marah pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang karena hanya dipandang orang lain tiba-tiba marah dan langsung menegur dengan kasar bahkan mengajak ribut. Masalah sepele jangan sampai dibesar-besarkan dan masalah yang besar jangan disepelekan.

9.     Diversifikasi tujuan, cita-cita dan impian hidup
Semakin banyak cita-cita dan impian hidup kita, maka semakin banyak hal yang perlu kita raih dan kejar mulai saat ini. Tetapkan impian dan angan hidup kita setinggi mungkin namun dapat dicapai apabila dilakukan dengan serius dan kerja keras. Hal tersebut akan membuat hal-hal sepele tidak akan menjadi penting karena kita terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan kita. Mengikuti nafsu marah berarti membuang-buang waktu kita yang berharga.

10.Kendalikan emosi dan jangan mau diperbudak amarah
Orang yang mudah marah dan cukup membuat orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Santai saja dan tak acuh terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup kita adalah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali adalah musuh besar dan jika perlu mintalah bantuan orang lain untuk mengatasinya.

11.Tidak mengikuti emosi
Untuk meredam amarah orang lain sebaiknya kita tidak ikut emosi ketika menghadapi orang yang sedang dilanda amarah agar masalah tidak menjadi semakin rumit. Cukup dengarkan apa yang ingin ia sampaikan dan jangan banyak merespon. Tenang dan jangan banyak hiraukan dan dimasukkan dalam hati apa pun yang orang marah katakan. Cukup ambil intinya dan buang sisanya agar kita tidak ikut emosi atau menambah beban pikiran kita.

12.Tetap tenang dan selesaikan dengan baik 
   Jika marahnya karena sesuatu yang kita perbuat maka kalau bukan kesalahan kita jelaskanlah dengan baik, tapi kalau karena kesalahan kita minta maaf saja dan selesaikanlah dengan baik penuh ketenangan batin dan kesabaran dalam mengatasi semua kemarahannya. Lawan api dengan air, jangan lawan api dengan api.

Banyak cara untuk menjadi seseorang yang baik. Namun, sekali lagi perlu digarisbawahi bahwa menjadi tokoh baik maupun tokoh jahat tergantung kepada kemamuan kita.

 ADAKAH RESOLUSI UNTUK SEBUAH KONFLIK, TENTUNYA DALAM KEHIDUPAN BERKELOMPOK?

Ada, Wirawan (2010) menyatakan bahwa resolusi konflik adalah proses untuk mencapai keluaran konflik dengan menggunakan metode resolusi konflik. Metode resolusi konflik adalah proses manajemen konflik yang digunakan untuk menghasilkan keluaran konflik. Metode resolusi konflik dapat dikelompokan menjadi pengaturan sendiri oleh pihak-pihak yang terlibat konflik atau melalui intervensi pihak ketiga. 
Dalam metode resolusi konflik pengaturan sendiri, pihak-pihak yang terlibat konflik menyusun strategi konflik dan menggunakan taktik konflik untuk mencapai tujuan terlibat konfliknya. Pihak-pihak yang terlibat konflik saling melakukan pendekatan dan negoisasi untuk menyelesaikan konflik dan menciptakan keluaran konflik yang diharapkan, potensi konflik lawan konflik, dan situasi konflik. 
Pada metode intervensi pihak ketiga, pihak ketiga melakukan intervensi ke dalam konflik. Hal itu terjadi karena sering kali kita tidak mampu untuk memecahkan konflik dengan tangan kita sendiri karena keterbatasan sumber-sumber yang dimiliki dan pengorbanan yang sangat besar. Sejatinya, hal ini terjadi karena kedua belah pihak tidak mau mengalah untuk menyelamatkan muka. Menyelamatkan muka dalam suatu konflik berkaitan dengan reputasi atau harga diri. Maka, intervensi pihak ketiga dinilai sangat bermanfaat dalam kondisi seperti ini (jika kedua belah pihak tidak mampu menyelesaikan konflik mereka).
Resolusi perselisihan alternatif merupakan langkah yang diambil ketika hasil dari resolusi konflik yang tidak optimal. Agar resolusi konflik tidak menyisakan permasalahan di kemudian hari serta agar pihak-pihak yang terlibat dalam konflik tidak mendendam dan kembali berdamai seperti sebelum terjadi konflik, rekonsoliasi pun harus dilakukan. Rekonsiliasi artinya membangun kembali hubungan erat yang menenangkan, membereskan, menyelesaikan, dan membawa seseorang untuk menerima.
Winardi (2007) membawakan sebuah contoh klasik yang menunjukan adanya perbedaan yang signifikan dalam hubungan-hubungan kerja antara anggota kelompok, dalam contoh ini anggota kelompok dikerucutkan menjadi anggota personalia bidang penjualan dan bidang produksi pada dua buah pabrik, pada perusahaan yang sama. Pada pabrik ELGIN, terdapat hubungan destruktif antara kedua departemen, sedangkan pada pabril BOWIE hubungan konflik yang ada lebih bersifat konstruktif.
Persoalan           : Tujuan-tujuan dan pengambilan keputusan
Pada ELGIN       : Masing-masing departemen menekankan kebutuhan dan tugas-tugas mereka sendiri
Pada BOWIE    : Masing-masing departemen menekankan tujuan-tujuan bersama dan kerja sama

Persoalan: Penanganan informasi
Pada ELGIN     : Masing-masing departemen mengabaikan (tidak menghiraukan) problem-problem pihak lain; dan komunikasi dengan pihak lain mengalami distorsi
Pada BOWIE     : Masing-masing departemen berupaya untuk memahami problem-problem pihak lain; mereka melaksanakan komunikasi informasi yang akurat.

Persoalan: Sikap
Pada ELGIN        : Masing-masing departemen mengembangkan sikap yang menunjang          terjadinya konflik
Pada BOWIE   : Masing-masing departemen mengembangkan sikap positif dan percaya mempercayai, terhadap orang lain.
 
    Dalam setiap kasus, hubungan-hubungan antarkelompok perlu diatur sedemikian rupa agar memelihara kerja sama dan untuk mencapai hasil-hasil konstruktif, dan mencegah timbulnya hasil-hasil destruktif, yang dapat timbul dari adanya konflik-konflik.
         Terdapat lima gaya penyelesaian konflik yang berhasil saya rangkum dari uraian Hendricks  (2012: 48). Lima gaya tersebut dapat membantu kita untuk menyelesaikan segenap permasalahan dengan menyesuaikan gaya yang tepat. Lima gaya tersebut diantaranya:
1
       .      Gaya penyelesaian konflik dengan mempersatukan 
                     Ciri khas dari gaya ini adalah tiap-tiap individu melakukan interaksi dan saling bertukar  informasi. Di sini terdapat keinginan untuk mengamati perbedaan dan mencari solusi yang dapat diterima oleh semua kelompok. Gaya penyelesaian konflik jenis ini secara tipikal diasosiasikan dengan pemecahan masalah, ini efektif bila isu konflik adalah kompleks
2
       .      Gaya penyelesaian konflik dengan kerelaan untuk membantu
               Gaya ini dinilai mencerminkan rendahnya penghargaan terhadap diri senidiri oleh individu yang bersangkutan. Gaya ini juga dapat diimplementasikan sebagai strategi yang sengaja digunakan untuk mengangkat atau menghargai orang lain, membuat mereka merasa lebih baik dan senang terhadap suatu isu. Strategi rela membantu berperan dalam menyempitkan perbedaan antarkelompok dan mendorong mereka untuk mencari kesamaan dasar. Perhatian yang tinggi kepada orang lain menyebabkan seorang individu merasa puas dan merasa keinginannya terpenuhi. Bila digunakan secara efektif, dapat mengawetkan dan melanggengkan hubungan. Gaya ini dengan tidak disadari dapat dengan cepat membuat orang untuk rela mengalah misalnya dengan ucapan yang bernada mengalah. “Tidak usah menunggu saya”.
 
3     .      Gaya penyelesaian konflik dengan mendominasi
                 Ini adalah lawan dari haya nomor dua. Gaya ini menekankan pada diri sendiri. Yang mana kewajiban bisa diabaikan oleh keinginan pribadi, gaya mendominasi ini meremehkan kepentingan orang lain. Gaya ini adalah strategi yang efektif apabila suatu keputusan yang cepat dibutuhkan atau jika persoalan tersebut kurang penting. Gaya ini dapat membantu jika terjadi pada konteks kurangnya informasi dan pengetahuan pada suatu konflik. Gaya ini pula sering diasosiasikan dengan istilah gertakan dari para pialang kekuasaan.
4
        .      Gaya penyelesaian konflik dengan menghindar 
                    Aspek negatif dari gaya ini adalah menghindar dari tanggungjawab atau mengelak dari suatu isu. Namun, adakalanya yaitu ketika muncul suatu isu yang tidak penting, maka tindakan menangguhkan diperbolehkan untuk mendinginkan konflik. Di lain pihak, gaya ini membuat frustasi orang lain karena jawaban penyelesaian konflik demikian lambat.
5
        .         Gaya penyelesaian konflik dengan kompromis
                Gaya ini memerhatikan pada diri sendiri maupun pada orang lain berada dalam tingkat sedang. Dalam kata lain, gaya ini merupakan gaya jalan tengah. Karena, kompromi akan salah jika pada salah satu sisi itu salah. 
                Kompromi dinilai efektif sebagai alat bila isu itu kompleks atau bila ada keseimbangan kekuatan. Kompromi dapat menjadi metoda yang tepat ketika metode lain gagal dan kedua kelompok mencari penyelesaian jalan tengah. Metode ini mampu untuk menjadi pemecah perbedaan dan  pertukaran konsensi.
          Lima metode pendekatan konflik di atas merupakan suatu ajuan untuk menentukan tindakan kita ketika dihadapkan dengan stuatu permasalahan.Penulis Gerald C. Meyers memberikan analogi pertimbangkanlah, misalnya apa yang akan tejadi jika Anda mengalami kecelakaan lalu lintas saat hendak berangkat kerja. Respons pertama Anda adalah meminta bantuan kepada orang yang lewat untuk memanggil ambulan. Ambulan segera datang, dengan paramedis dan dilengkapi dengan obat-obatan dan perlengkapan untuk komunikasi. Paramedis yang berada di ambulan mengirimkan tanda-tanda vital Anda ke dokter yang berada di rumah sakit sehingga mereka dapat mengevaluasi kondisi Anda dan membuat rencana perawatan sementara Anda berada dalam perjalanan. Pada pintu masuk ruang gawat darurat, Anda akan berjumpa dengan kru rumah sakit yang telah mengetahui keadaan Anda dan siap untuk melakukan pemeriksaan dan mulai melakukan perawatan. Pada masing-masing tingkat tujuan profesional adalah sama mendapatkan sebanyak mungkin indormasi dalam waktu secepatnya sepanjang memungkinkan dan kemudian mulai melakukan perawatan.
            Kita harus mengetahui gaya manajemen konflik dan memilih alternatif yang paling baik untuk situasi tertentu. Ini memerlukan kemampuan untuk memisahkan emosi kita dari peristiwa dan frase yang dapat kita gunakan sebagai isyarat untuk mencetuskan gaya manajemen konflik.

Tidak ada komentar: