Konflik adalah sesuatu yang tak
terhindarkan! Konflik melekat erat dengan jalinan kehidupan. Umat manusia
selalu berjuang dengan konflik. Perang yang telah terjadi pada abad-abad yang
lampau menyisakan pengaruh, dan dalam dunia dunia bisnis dibayangkan suatu hari
tanpa konflik dan stres (Hendricks, 2012: 1) .Terbayang jika dalam kehidupan
manusia tidak ada konflik. Bukankah seseorang akan bisa meluapkan emosinya
dalam sebuah konflik? Misalnya, seorang remaja akan menangis ketika membaca
sebuah konflik dalam novel kesayangannya. Berbagai perasaan pun timbul dari
konflik.
Konflik
memiliki mitos yang berarti mayoritas dari masyarakat sudah tidak asing lagi
dengan hal ini. Mari kita ajak daya nalar kita untuk mengetahui ini, mitos
seringkali muncul karena kurangnya pengetahuan kita terhadap sesuatu hal
sehingga kita kurang paham atau kurang mengerti terhadap sesuatu. Mitos ini
menyebabkan kita berada dalam kecenderungan salah paham dan tidak objektif.
Alhasil, mitos mampu untuk memengaruhi pemikiran kita terhadap suatu konflik.
Hendricks dalam bukunya memaparkan ada lima mitos yang menjadi penghambat
manajemen konflik yang positif:
1 .
Adanya
konflik merupakan pertanda kelemahan manajer
2 .
Konflik
merupakan pertanda rendahnya perhatian pada organisasi
3 .
Kemarahan
adalah negatif dan merusak
4 .
Konflik
jika dibiarkan akan reda denngan sendirinya
5 .
Konflik
harus dipecahkan
AMARAH DALAM KONFLIK, BAGAIMANA
MENGATASINYA?
(Tips dan trik ini dapat ditemukan di
mesin pencari dengan kata kunci “Tips dan Trik Meredam Amarah”)
1.
Rasakan yang orang lain rasakan
Cobalah
bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Sekarang tukar posisi di mana kita
menjadi korban yang dimarahi. Bagaimana kira-kira rasanya dimarahi? Kalau
kemarahan sifatnya mendidik dan membangun mungkin ada manfaatnya, namun jika marah
membabi buta tentu jelas kita akan menyesal di akhir nanti.
2.
Tenangkan hati di tempat yang nyaman
Jika sedang
marah, alihkanlah perhatian kita pada sesuatu yang kita anggap menyenangkan dan
lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai,
kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin tempat yang cocok bagi kita.
Jika emosi agak memuncak mungkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat
dibutuhkan.
3.
Mencari kesibukan yang disukai
Untuk melupakan
kejadian atau sesuatu yang membuat emosi kemarahan kita memuncak, kita butuh
sesuatu yang mengalihkan amarah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan
dapat membuat kita lupa akan masalah yang dihadapi. Contoh seperti mendengarkan
musik, main game, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, chatting,
menghubungi orang terkasih, menulis artikel, nonton film box office, dan lain
sebagainya. Hindari perbuatan bodoh seperti merokok, menggunakan narkoba, dan lain
sebagainya.
4.
Curahkan perasaan/ Curhat Pada Orang Lain Yang Bisa
Dipercaya
Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, pacar / kekasih, istri, orang tua, saudara, kakek nenek, paman bibi, dan lain sebagainya.
Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, pacar / kekasih, istri, orang tua, saudara, kakek nenek, paman bibi, dan lain sebagainya.
5.
Mencari penyebab dan mencari solusi
Ketika pikiran kita
mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk
menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas
kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar masalah yang kita hadapi dan
apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi masalah tersebut. Pilih jalan
keluar terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Mungkin itu semua
akan secara signifikan mengurangi beban pikiran kita.
6.
Ingin menjadi orang baik
Orang baik yang
sering kita lihat di layar televisi biasanya adalah orang yang selalu ada dalam
kondisi tenang walaupun ketika marah. Langsung ke pokok permasalahan, tidak
bermaksud menyakiti orang lain dan selalu mengusahakan jalan terbaik. Pasti kita
pun ingin dipandang orang sebagai orang yang baik. Mau jadi tokoh baik atau
jahat, ya terserah diri kita sendiri? Bukankah dunia ini merupakan panggung
sandiwara dan tokoh jahat akan selalu kalah dan nelangsa di akhir nanti?
7.
Cuek dan melupakan masalah yang ada
Ketika rasa
marah menyelimuti diri dan kita sadar sedang diliputi amarah maka bersikaplah
masa bodoh dengan kemarahan kita. Ubahlah rasa marah menjadi sesuatu yang tidak
penting. Misalnya dalam hati berkata : “ya ampun…. sama yang kayak begini aja
kok bisa marah, nggak penting banget sih…”
8.
Berpikir rasional sebelum bertindak
Sebelum marah
kepada orang lain cobalah kita memikirkan dulu apakah dengan masalah tersebut kita
layak marah pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang karena hanya
dipandang orang lain tiba-tiba marah dan langsung menegur dengan kasar bahkan mengajak
ribut. Masalah sepele jangan sampai dibesar-besarkan dan masalah yang besar
jangan disepelekan.
9.
Diversifikasi tujuan, cita-cita dan impian hidup
Semakin banyak
cita-cita dan impian hidup kita, maka semakin banyak hal yang perlu kita raih
dan kejar mulai saat ini. Tetapkan impian dan angan hidup kita setinggi mungkin
namun dapat dicapai apabila dilakukan dengan serius dan kerja keras. Hal
tersebut akan membuat hal-hal sepele tidak akan menjadi penting karena kita
terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan kita. Mengikuti nafsu marah
berarti membuang-buang waktu kita yang berharga.
10.Kendalikan emosi dan jangan mau diperbudak amarah
Orang yang mudah marah dan cukup membuat orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Santai saja dan tak acuh terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup kita adalah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali adalah musuh besar dan jika perlu mintalah bantuan orang lain untuk mengatasinya.
Orang yang mudah marah dan cukup membuat orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Santai saja dan tak acuh terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup kita adalah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali adalah musuh besar dan jika perlu mintalah bantuan orang lain untuk mengatasinya.
11.Tidak mengikuti emosi
Untuk meredam
amarah orang lain sebaiknya kita tidak ikut emosi ketika menghadapi orang yang
sedang dilanda amarah agar masalah tidak menjadi semakin rumit. Cukup dengarkan
apa yang ingin ia sampaikan dan jangan banyak merespon. Tenang dan jangan
banyak hiraukan dan dimasukkan dalam hati apa pun yang orang marah katakan.
Cukup ambil intinya dan buang sisanya agar kita tidak ikut emosi atau menambah
beban pikiran kita.
12.Tetap
tenang dan selesaikan dengan baik
Jika marahnya karena sesuatu yang kita perbuat maka
kalau bukan kesalahan kita jelaskanlah dengan baik, tapi kalau karena kesalahan
kita minta maaf saja dan selesaikanlah dengan baik penuh ketenangan batin dan
kesabaran dalam mengatasi semua kemarahannya. Lawan api dengan air, jangan
lawan api dengan api.
Banyak cara untuk menjadi
seseorang yang baik. Namun, sekali lagi perlu digarisbawahi bahwa menjadi tokoh
baik maupun tokoh jahat tergantung kepada kemamuan kita.
ADAKAH RESOLUSI UNTUK SEBUAH KONFLIK,
TENTUNYA DALAM KEHIDUPAN BERKELOMPOK?
Ada, Wirawan (2010)
menyatakan bahwa resolusi konflik adalah proses untuk mencapai keluaran konflik
dengan menggunakan metode resolusi konflik. Metode resolusi konflik adalah
proses manajemen konflik yang digunakan untuk menghasilkan keluaran konflik.
Metode resolusi konflik dapat dikelompokan menjadi pengaturan sendiri oleh
pihak-pihak yang terlibat konflik atau melalui intervensi pihak ketiga.
Dalam metode resolusi
konflik pengaturan sendiri, pihak-pihak yang terlibat konflik menyusun strategi
konflik dan menggunakan taktik konflik untuk mencapai tujuan terlibat
konfliknya. Pihak-pihak yang terlibat konflik saling melakukan pendekatan dan
negoisasi untuk menyelesaikan konflik dan menciptakan keluaran konflik yang
diharapkan, potensi konflik lawan konflik, dan situasi konflik.
Pada metode intervensi
pihak ketiga, pihak ketiga melakukan intervensi ke dalam konflik. Hal itu
terjadi karena sering kali kita tidak mampu untuk memecahkan konflik dengan
tangan kita sendiri karena keterbatasan sumber-sumber yang dimiliki dan
pengorbanan yang sangat besar. Sejatinya, hal ini terjadi karena kedua belah
pihak tidak mau mengalah untuk menyelamatkan muka. Menyelamatkan muka dalam
suatu konflik berkaitan dengan reputasi atau harga diri. Maka, intervensi pihak
ketiga dinilai sangat bermanfaat dalam kondisi seperti ini (jika kedua belah
pihak tidak mampu menyelesaikan konflik mereka).
Resolusi perselisihan
alternatif merupakan langkah yang diambil ketika hasil dari resolusi konflik
yang tidak optimal. Agar resolusi konflik tidak menyisakan permasalahan di kemudian
hari serta agar pihak-pihak yang terlibat dalam konflik tidak mendendam dan
kembali berdamai seperti sebelum terjadi konflik, rekonsoliasi pun harus
dilakukan. Rekonsiliasi artinya membangun kembali hubungan erat yang
menenangkan, membereskan, menyelesaikan, dan membawa seseorang untuk menerima.
Winardi (2007) membawakan
sebuah contoh klasik yang menunjukan adanya perbedaan yang signifikan dalam
hubungan-hubungan kerja antara anggota kelompok, dalam contoh ini anggota
kelompok dikerucutkan menjadi anggota personalia bidang penjualan dan bidang
produksi pada dua buah pabrik, pada perusahaan yang sama. Pada pabrik ELGIN,
terdapat hubungan destruktif antara kedua departemen, sedangkan pada pabril
BOWIE hubungan konflik yang ada lebih bersifat konstruktif.
Persoalan : Tujuan-tujuan dan pengambilan
keputusan
Pada ELGIN : Masing-masing
departemen menekankan kebutuhan dan tugas-tugas mereka sendiri
Pada
BOWIE : Masing-masing departemen
menekankan tujuan-tujuan bersama dan kerja sama
Persoalan: Penanganan informasi
Pada ELGIN : Masing-masing
departemen mengabaikan (tidak menghiraukan) problem-problem pihak lain; dan
komunikasi dengan pihak lain mengalami distorsi
Pada
BOWIE : Masing-masing departemen
berupaya untuk memahami problem-problem pihak lain; mereka melaksanakan
komunikasi informasi yang akurat.
Persoalan: Sikap
Pada ELGIN : Masing-masing
departemen mengembangkan sikap yang menunjang terjadinya konflik
Pada
BOWIE : Masing-masing departemen
mengembangkan sikap positif dan percaya mempercayai, terhadap orang lain.
Dalam setiap kasus,
hubungan-hubungan antarkelompok perlu diatur sedemikian rupa agar memelihara
kerja sama dan untuk mencapai hasil-hasil konstruktif, dan mencegah timbulnya
hasil-hasil destruktif, yang dapat timbul dari adanya konflik-konflik.
Terdapat
lima gaya penyelesaian konflik yang berhasil saya rangkum dari uraian Hendricks (2012: 48). Lima gaya tersebut dapat membantu kita untuk menyelesaikan segenap
permasalahan dengan menyesuaikan gaya yang tepat. Lima gaya tersebut diantaranya:
1
.
Gaya
penyelesaian konflik dengan mempersatukan
Ciri
khas dari gaya ini adalah tiap-tiap individu melakukan interaksi dan saling
bertukar informasi. Di sini terdapat keinginan untuk mengamati perbedaan dan
mencari solusi yang dapat diterima oleh semua kelompok. Gaya penyelesaian
konflik jenis ini secara tipikal diasosiasikan dengan pemecahan masalah, ini
efektif bila isu konflik adalah kompleks
2
.
Gaya
penyelesaian konflik dengan kerelaan untuk membantu
Gaya
ini dinilai mencerminkan rendahnya penghargaan terhadap diri senidiri oleh
individu yang bersangkutan. Gaya ini juga dapat diimplementasikan sebagai
strategi yang sengaja digunakan untuk mengangkat atau menghargai orang lain,
membuat mereka merasa lebih baik dan senang terhadap suatu isu. Strategi rela
membantu berperan dalam menyempitkan perbedaan antarkelompok dan mendorong
mereka untuk mencari kesamaan dasar. Perhatian yang tinggi kepada orang lain
menyebabkan seorang individu merasa puas dan merasa keinginannya terpenuhi.
Bila digunakan secara efektif, dapat mengawetkan dan melanggengkan hubungan.
Gaya ini dengan tidak disadari dapat dengan cepat membuat orang untuk rela
mengalah misalnya dengan ucapan yang bernada mengalah. “Tidak usah menunggu
saya”.
3 .
Gaya
penyelesaian konflik dengan mendominasi
Ini
adalah lawan dari haya nomor dua. Gaya ini menekankan pada diri sendiri. Yang
mana kewajiban bisa diabaikan oleh keinginan pribadi, gaya mendominasi ini
meremehkan kepentingan orang lain. Gaya ini adalah strategi yang efektif
apabila suatu keputusan yang cepat dibutuhkan atau jika persoalan tersebut
kurang penting. Gaya ini dapat membantu jika terjadi pada konteks kurangnya
informasi dan pengetahuan pada suatu konflik. Gaya ini pula sering
diasosiasikan dengan istilah gertakan dari para pialang kekuasaan.
4
.
Gaya
penyelesaian konflik dengan menghindar
Aspek
negatif dari gaya ini adalah menghindar dari tanggungjawab atau mengelak dari
suatu isu. Namun, adakalanya yaitu ketika muncul suatu isu yang tidak penting,
maka tindakan menangguhkan diperbolehkan untuk mendinginkan konflik. Di lain
pihak, gaya ini membuat frustasi orang lain karena jawaban penyelesaian konflik
demikian lambat.
5
.
Gaya
penyelesaian konflik dengan kompromis
Gaya
ini memerhatikan pada diri sendiri maupun pada orang lain berada dalam tingkat
sedang. Dalam kata lain, gaya ini merupakan gaya jalan tengah. Karena, kompromi
akan salah jika pada salah satu sisi itu salah. Kompromi dinilai efektif sebagai alat bila isu itu kompleks atau bila ada keseimbangan kekuatan. Kompromi dapat menjadi metoda yang tepat ketika metode lain gagal dan kedua kelompok mencari penyelesaian jalan tengah. Metode ini mampu untuk menjadi pemecah perbedaan dan pertukaran konsensi.
Lima
metode pendekatan konflik di atas merupakan suatu ajuan untuk menentukan tindakan
kita ketika dihadapkan dengan stuatu permasalahan.Penulis Gerald C. Meyers
memberikan analogi pertimbangkanlah, misalnya apa yang akan tejadi jika Anda
mengalami kecelakaan lalu lintas saat hendak berangkat kerja. Respons pertama
Anda adalah meminta bantuan kepada orang yang lewat untuk memanggil ambulan.
Ambulan segera datang, dengan paramedis dan dilengkapi dengan obat-obatan dan
perlengkapan untuk komunikasi. Paramedis yang berada di ambulan mengirimkan
tanda-tanda vital Anda ke dokter yang berada di rumah sakit sehingga mereka
dapat mengevaluasi kondisi Anda dan membuat rencana perawatan sementara Anda
berada dalam perjalanan. Pada pintu masuk ruang gawat darurat, Anda akan
berjumpa dengan kru rumah sakit yang telah mengetahui keadaan Anda dan siap untuk
melakukan pemeriksaan dan mulai melakukan perawatan. Pada masing-masing tingkat
tujuan profesional adalah sama mendapatkan sebanyak mungkin indormasi dalam
waktu secepatnya sepanjang memungkinkan dan kemudian mulai melakukan perawatan.
Kita
harus mengetahui gaya manajemen konflik dan memilih alternatif yang paling baik
untuk situasi tertentu. Ini memerlukan kemampuan untuk memisahkan emosi kita
dari peristiwa dan frase yang dapat kita gunakan sebagai isyarat untuk
mencetuskan gaya manajemen konflik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar