Prihatin,
ya sangat prihatin. Sesuai dengan apa yang Pak SBY katakan. Supir truk yang aku
wawancarai di rumah makan Majalengka pun mengatakan hal yang sama seperti apa
yang beliau katakan, yaitu prihatin.
Aku
bingung..??? Apa yang harus diprihatinkan..? Pak SBY, Indonesia, atau ibu negara
yang terbukti sebagai korban penyadapan oleh negara sekaligus benua tetangga.
Yaaaaa, betul sekaliii… Australia, meloncat dengan kantung sambil menikmati
informasi-informasi privasi tentang Indonesia.
Besar kemungkinan, Pak SBY sangat memprihatinkan ini.. LL
Pikiran Rakyat (24/11)-AUSTRALIA telah menyadap
Indonesia sejak 2009. Namun, aktivitas spionase Australia ini baru ketahuan
beberapa hari terakhir. Tepatnya Selasa, 19 November 2013, harian ABC dan
Guardian Australia, memuat dokumen yang menyebut intelijen Australia menyada
telefon milik Susilo Bambang Yudhoyono serta Sembilan orang lainnya, termasuk
istri, penasihat, dan beberapa menteri, selama 15 hari pada Agustus 2009.
Peristiwa
“mengintip ibu pertiwi” ini sontak membuat bangsa Indonesia marah. Hal tersebut
diketahui karena pak presiden mengicaukan kekesalannya di twitter pada 19
November 2013, pada pukul 00.04: “Sejak ada informasi penyadapan AS &
Australia terhadap banyak negara, termasuk Indonesia, kita sudah protes keras.”
Akhirnya pak presiden bangkit juga… Yeeee!!! :D
Kita
tidak bisa memungkiri bahwa kita memiliki presiden yang sangat penyabar.
Diakuinya pulau kita di bagian utara Kalimantan pun banyak yang berpersepsi
akibat kurang tegasnya pemimpin kita. Beliau hanya bisa berprihatin terhadap
negeri yang sedang dipimpinnya. Alhasil, ketika saya menulis, saya turut merasakan
rasa prihatin yang dirasakan beliau.
Anggap
saja saya sedang ada dihadapan beliau atau bahasa bekennya audiensi, saya akan
mengatakan: “ Pak, dengan segala kerendahan hati, saya turut prihatin kepada bapak atas kejadian
yang selalu ‘memprihatinkan’ negeri ini. Saya sangat menghormati bapak. Dan
saya sangat merinding ketika membaca CV dan mengetahui berbagai prestasi yang telah
bapak raih. Namun, mohon maaf jika saya sering tertawa kecil hingga sinis
ketika memerhatikan negeri yang dipimpin oleh bapak. Apalagi ketika saya usai
menonton film dengan judul ‘Alangkah Lucunya Negeri Ini’. Maafkan saya juga
jika saya marah, emosi memuncak, dan hilang kendali. Apalagi setelah mendengar
lagu-lagu bang Iwan Fals tentang pemimpin dan negerinya. Saya dan kami sangat
berharap bapak bisa mencintai negeri ini sebagaimana kami mencintainya. Kami
memercayakan semua SDA, SDM, dan tujuan negara kami di tangan bapak. Kami tidak
mengerti demokrasi, dalil Montesqiue, dll tentang birokrasi. Namun, kami tahu
bahwa pak SBY itu kereeen. Kami hanya tahu bahwa bapak adalah presiden dan
pemimpin kami. Bangkitlah! Sudah cukup kita berdiam diri, menganggap semua ini
sebagai tontonan, dan membiarkan delegasi-delegasi negara lain mencibir kita di
belakang stage. Kamu pasti bisa…. SEMANGAT!!! J Saya mendukungmu..!!!”
Kutipan
dari buku 99 Ideas for Happy Leader
karangan Nana Rukmana D. W.:
“Wahai para pemimpin yang mendambakan
kebahagiaan! Berhati-hatilah dalam memperlakukan orang yang lemah. Jangan
sekali-kali Anda menganiaya mereka dan orang-orang yang tidak memunyai pembela
kecuali hanya Allah Swt.
Wahai manusia! Jangan pula kalian
menghujat dan memfitnah para pemimpin yang sudah berupaya menegakan keadilan. ‘Pemimpin
juga Manusia’ yang memunyai hati dan perasaan. Ia dapat mencintai dan juga
mendambakan untuk dicintai. Ingatlah, sesungguhnya tidak ada penghalang antara
pemimpin yang adil-serta orang-orang teraniaya-dan Allah Swt. Sesungguhnya doa
mereka pasti dikabulkan.”
Karena
masalah kita belajar, tanpa masalah maka tidak belajar. Semoga ada hikmah yang
dapat kita petik dari kejadian ini…
#AzizMuslimPeduli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar