Sebelum
memaparkan fungsi dari komunikasi lintas budaya, mari kita simak pemaparan
Litvin (1977) mengenai alasan dan tujuan mempelajari komunikasi lintas budaya,
diantaranya:
1. Alasan
a.
Dunia sedang
menyusut dan kapasitas untuk memahami keanekaragaman budaya sangat diperlukan.
b.
Semua budaya
berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota-anggota budaya tersebut meskipun
nilai-nilainya berbeda.
c.
Nilai-nilai
setiap masyarakat sebaik nilai-nilai masyarakat lainnya.
d.
Setiap individu
dan atau budaya berhak menggunakan nilai-nilainya sendiri.
e.
Perbedaan-perbedaan
individu itu penting, namun ada asumsi-asumsi dan pola-pola budaya mendasar
yang berlaku.
f.
Pemahaman atas
nilai-nilai budaya sendiri merupakan prasyarat untuk mengidentifikasi dan memahami
nilai-nilai budaya lain.
g.
Dengan
mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk berhubungan dengan orang lain kita
memperoleh pemahaman dan penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi, perasaan dan
masalah manusia.
h.
Pemahaman atas
orang lain secara lintas budaya dan antar pribadi adalah suatu usaha yang
memerlukan keberanian dan kepekaan. Semakin mengancam pandangan dunia orang itu
bagi pandangan dunia kita, semakin banyak yang harus kita pelajari dari dia,
tetapi semakin berbahaya untuk memahaminya.
i.
Keterampilan-keterampilan komunikasi yang diperoleh memudahkan
perpindahan seseorang dari pandangan yang monokultural terhadap interaksi
manusia ke pandangan multikultural.
j.
Perbedaan-perbedaan budaya menandakan kebutuhan akan penerimaan dalam
komunikasi, namun perbedaan-perbedaan tersebut secara arbitrer tidaklah
menyusahkan atau memudahkan.
k.
Situasi-situasi komunikasi antar budaya tidaklah statik dan bukan pula
stereotip. Karena itu seorang komunikator tidak dapat dilatih untuk mengatasi
situasi. Dalam konteks ini kepekaan, pengetahuan dan keterampilannya bisa
membuatnya siap untuk berperan serta dalam menciptakan lingkungan komunikasi
yang efektif dan saling memuaskan.
2. Tujuan
a.
Menyadari
bias budaya sendiri
b.
Lebih peka
secara budaya
c.
Memperoleh
kapasitas untuk benar-benar terlibat dengan anggota dari budaya lain untuk
menciptakan hubungan yang langgeng dan memuaskan orang tersebut.
d.
Merangsang
pemahaman yang lebih besar atas budaya sendiri
e.
Memperluas
dan memperdalam pengalaman seseorang
f.
Mempelajari
keterampilan komunikasi yang membuat seseorang mampu menerima gaya dan isi
komunikasinya sendiri.
g.
Membantu
memahami budaya sebagai hal yang menghasilkan dan memelihara semesta wacana dan
makna bagi para anggotanya
h.
Membantu
memahami kontak antar budaya sebagai suatu cara memperoleh pandangan ke dalam
budaya sendiri: asumsi-asumsi, nilai-nilai, kebebasan-kebebasan dan
keterbatasan-keterbatasannya.
i.
Membantu
memahami model-model, konsep-konsep dan aplikasi-aplikasi bidang komunikasi
antarbudaya.
j.
Membantu
menyadari bahwa sistem-sistem nilai yang berbeda dapat dipelajari secara
sistematis, dibandingkan, dan dipahami.
Berdasarkan
dari pemaparan Litvin (1977) terhadap alasan dan tujuan mempelajari komunikasi
lintas budaya di atas, kami menarik kesimpulan bahwa komunikasi lintas budaya
berfungsi sebagai:
a.
Penyadar
bahwa manusia memiliki bias budaya sendiri
b.
Penambah tingkat kepekaan secara budaya
c.
Penghasil
kapasitas untuk benar-benar terlibat dengan anggota dari budaya lain untuk
menciptakan hubungan yang langgeng dan memuaskan orang tersebut.
d.
Perangsang
pemahaman yang lebih besar atas budaya sendiri
e.
Ilmu yang mempelajari
keterampilan komunikasi yang membuat seseorang mampu menerima gaya dan isi
komunikasinya sendiri.
f.
Ilmu yang membantu
memahami budaya sebagai hal yang menghasilkan dan memelihara semesta wacana dan
makna bagi para anggotanya
g.
Ilmu yang membantu
memahami kontak antar budaya sebagai suatu cara memperoleh pandangan ke dalam
budaya sendiri: asumsi-asumsi, nilai-nilai, kebebasan-kebebasan dan
keterbatasan-keterbatasannya.
h.
Ilmu yang membantu
memahami model-model, konsep-konsep dan aplikasi-aplikasi bidang komunikasi
antarbudaya.
i.
Ilmu yang membantu
menyadari bahwa sistem-sistem nilai yang berbeda dapat dipelajari secara
sistematis, dibandingkan, dan dipahami.
Terdapat
juga referensi lain yang membagi fungsi berkomunikasi lintas budaya menjadi
dua:
1. Fungsi Pribadi
a.
Menyatakan
identitas sosial
b.
Melepaskan diri
atau jalan keluar
c.
Menyatakan
integrasi sosial
2. Fungsi Sosial
a.
Pengawasan
b.
Menjembatani
c.
Sosialisasi
nilai
d.
Menghibur